Saturday, December 25, 2010

pagi, 25 Desember 2004

... Tidak seperti biasanya, subuh itu sehabis sholat ketika Ummi meminpin mereka berdzikir. Delisa tiba-tiba maju kedepan. Merangkak dengan mukena masih membungkus tubuhnya. Fatimah melotot menyuruhnya duduk kembali. Tetapi gadis yang baru berumur 6 tahun itu tidak peduli, tetap mendekati sajadah Ummi. Aisyah nyengir. Zahra tak memperhatikan kelanjutan dzikir meniru suara Ummi.

Delisa duduk bertelekan lutut di belakang Ummi. Kemudian pelan memeluk leher Ummi yang duduk berdzikir di depannya.

"Ada apa, Sayang?" Ummi menghentikan dzikirnya, menoleh menatap muka Delisa yang ada di bahu kanannya, tersenyum.

Ya Allah, mata Delisa teduh sekali. Mukanya lembut menatap Ummi. Mukaketurunan dengan mukena putih menghiasi wajahnya. Muka yang habis dibasuh wudhu. Muka Delisa yang habis dibasuh sujud (meski Delisa lupa lagi bacaan sujud tadi). Muka yang habis dibasuh dengan dzikir. Muka itu mempesona. Mata hijau Delisa mengerjap-ngerjap.

"Ada apa, Sayang?" Ummi menggerak-gerakkan badannya. Seolah-olah akan menggendong Delisa dari belakang. Tersenyum, menggoda Delisa. Fatimah menatap menyeringai dari belakang. Dzikir mereka terhenti. Aisyah dan Zahra bertatapan satu sama lain. Kedua saudara kembar itu bingung melihat kelakuan adik bungsunya.

Bibir Delisa menyimpul senyum. Matanya sedang menatap beningnya bola mata Ummi. Berbisik.

"U-m-m-i..."

"Ya, ada apa, Sayang?"

"Delisa.... D-e-l-i-s-a cinta Ummi.... Delisa c-i-n-t-a Ummi karena Allah!" Ia pelan sekali mengatakan itu. Kalah oleh desau angin pagi Lhok Nga yang menyelisik kisi-kisi kamar tengah. Tetapi suara itu bertenaga. Amat menggetarkan. Terdengar jelas di telinga kanan Ummi. Kalimat yang bisa meruntuhkan tembok hati.

Ummi Salamah terpana. Ya Allah, kalimat itu sungguh indah. Ya Alloh... kalimat itu membuat hatinya meleleh seketika. Delisa cinta Ummi karena Allah.... Tasbih Ummi terlepas. Matanya berkaca-kaca. Ya Allah, apa yang barusan dikatakan bungsunya? Ya Allah darimana Delisa dapat ide untuk mengatakan kalimat seindah itu. Tangan Ummi sudah bergetar menjulur merengkuh tubuh Delisa.

"U-m-m-i juga cinta Delisa.... U-m-m-i c-i-n-t-a Delisa karena Allah!" Ummi Salamah terisak memeluk bungsunya. Memeluknya erat. Putri sulungnya Fatimah di belakang menghela nafas. Adik bungsunya itu selalu diluar dugaan, tapi pagi ini, kelakuan Delisa benar-benar diluar dugaan.

Zahra terdiam menundukkan kepala. Ikut terharu.

Aisyah tersentuh. Ia beranjak merangkak mendekat ke depan. Ikut memeluk Umminya dari belakang, berbisik lemah, "Aisyah juga cinta Ummi...."

Zahra dan Fatimah ikut mendekat. Mereka berpelukan erat. Anak-anak gadis yang shalehah, dengan Ummi pemberi teladan. Bertangis bahagia. Delisa merangkul kakak-kakaknya, menangis tersedan.

Pagi itu, Sabtu 25 Desember 2004. Sehari sebelum badai tsunami menghancurkan pesisir Lhok Nga. Sebelum alam kejam sekali merenggut semua kebahagiaan Delisa. ...



....................Hafalan Sholat Delisa (Tere-Liye)....................

Monday, December 6, 2010

Puasa ’Asyuura (10 Muharram)

Suatu ketika Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam mendapati kaum Yahudi sedang berpuasa pada hari ’Asyuura (10 Muharram). Lalu beliau bertanya mengapa mereka berpuasa pada hari itu. Merekapun menjelaskan bahwa hal itu untuk memperingati hari dimana Alloh telah menolong Nabi Musa bersama kaumnya dari kejaran Fir’aun dan balatentaranya. Bahkan pada hari itu pula Alloh telah menenggelamkan Fir’aun sebagai akibat kezalimannya terhadap Bani Israil. Mendengar penjelasan itu maka Nabi shollallahu ’alaih wa sallam-pun menyatakan bahwa ummat Islam jauh lebih berhak daripada kaum Yahudi dalam mensyukuri pertolongan Alloh kepada Nabi Musa. Maka beliau-pun menganjurkan kaum muslimin agar berpuasa pada hari ’Asyuura.

Agar tidak tasyabbuh (menyerupai) orang Yahudi yang hanya berpuasa pada hari kesepuluh saja, maka Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam memerintahkan umat muslim untuk bepuasa pada hari kesepuluh sekaligus kesembilan bulan Muharram. Namun ada juga yang berpendapat kalau tidak tanggal sembilan dan sepuluh Muharram, boleh tanggal sepuluh dan sebelas Muharram (bagi yang kelupaan tanggal sembilannya).

Lalu apakah fadhillah (keutamaan) berpuasa pada hari ’Asyuura ini? Nabi Muhammad shollallahu ’alaih wa sallam berdoa kepada Alloh agar semoga barangsiapa yang berpuasa ’Asyuura Alloh ampuni dosanya selama satu tahun yang telah berlalu.

Untuk tahun ini jika tanggal satu Muharram 1432 Hijriyyah jatuh pada hari Selasa 7 Desember 2010, berarti hari ’Asyuura insya Alloh bertepatan dengan hari Kamis tanggal 16 Desember 2010. Berarti tanggal 9 Muharram insya Alloh akan jatuh pada hari Rabu tanggal 15 Desember 2010, dan 11 Muharram bertepatan pada hari Jum'at 17 Desember 2010. Semoga Alloh kuatkan, izinkan dan berkahi kita semua untuk melaksanakan puasa ’Asyuura tahun ini. Amin ya Rabb.


Friday, September 24, 2010

Jadikan Alloh ada di Pihakmu...!!

Jika Alloh tidak berada di pihakmu, jangan sekali-kali memutuskan sesuatu, karena bisa jadi keputusanmu itu salah,
jangan sekali-kali merencanakan sesuatu, karena bisa jadi rencanamu gagal,
jangan sekali-kali menginginkan sesuatu, karena bisa jadi keinginanmu itu buruk.

Friday, September 3, 2010

Teruntuk Saudara-Saudara Terbaikku

hamba bersyukur Engkau telah pertemukan hamba dengan kekasih-kekasihMu...
hamba bersyukur Engkau telah memperkenalkankan hamba dengan ahli-ahli surgaMu...
hamba bersyukur Engkau telah mengirimkan kepada hamba ahli-ahli ibadahMu, untuk hamba bisa belajar dari mereka.
Belajar mencintaiMu dengan tulus, belajar menempatkan cinta kepadaMu diatas segalanya. Dan mengenalMu lebih dekat.
Belajar untuk menjaga hati.
Belajar tentang bagaimana ilmu ikhlas yang sesungguhnya.
Belajar tentang memahami kekurangan diri.
Belajar untuk hanya berharap kepada kebijaksanaanMu, bukan berharap kepada makhlukMu.
Belajar untuk beristiqomah menghadapi rencana sempurnaMu.
Belajar untuk sabar dan tetap tersenyum atas semua ketetapanMu.
hamba mohon kepadaMu ya Alloh,
jagalah saudara-saudaraku,
berikanlah yang terbaik untuk mereka,
jagalah mereka untuk tetap pada jalanMu yang lurus,
limpahkanlah rahmat dan hidayahMu kepada mereka,
mudahkanlah urusan mereka jika itu memang baik untuk mereka,
kabulkanlah cita-cita mereka jika itu memang baik untuk mereka,
berikanlah peningkatan kebaikan dari hari ke hari kepada mereka,
jadikanlah berkah umur mereka,
berkahilah rizkinya,
selamatkanlah mereka dari perangkap-perangkat syetan,
lindungilah mereka dari orang-orang kafir,
jauhkanlah mereka dari mara bahaya,
hamba mohon, berikanlah mereka yang terbaik ya Alloh.
berikanlah mereka yang terbaik.
berikanlah mereka yang terbaik.
Jangan biarkan mereka merasakan kegelisahan hati seperti yang hamba rasakan, karena sungguh rasanya tidak menyenangkan, dan sangat menyesakkan. Cukuplah hamba yang merasakannya. hamba sangat menyayangi mereka. Mereka telah menjadi potongan puzzle kehidupan dalam hidup hamba, yang jika potongan itu hilang maka tak akan pernah ada potongan lain yang bisa menggantikannya.
Dan hamba mohon kepadaMu ya Alloh, pertemukanlah kami semua di surgaMu nanti.

Tuesday, August 24, 2010

Alloh Tidak Suka Sesuatu Yang Berlebih-lebihan, Tetapi Alloh Juga Tidak Suka Manusia Yang Terlalu Meremehkan, Bahkan Menerima Kebenaran Agama Lain

Rabu, 25/08/2010, tepat pukul 06.00 waktu setempat..
Pagi ini saya terispirasi untuk menuliskan buah pikiran yang saya peroleh dari beberapa kajian di beberapa tempat dan dari beberapa peristiwa yang saya alami dan amati dimasyarakat, yang menurut saya sangat baik untuk direnungkan. Terutama tentang tauhid kita sebagai umat Islam dihubungkan dengan situasi politik di Indonesia saat ini. Daripada ilmu ini menguap begitu saja dalam pikiran, akhirnya saya putuskan untuk menulisnya ke dalam blog ini, dengan maksud menyebarkan kebaikan kepada para pembaca, dan berusaha untuk mengkristalkan ilmu yang saya dapat dalam bentuk tulisan. Mengingat saya juga belum berkeluarga, belum ada istri yang diajak untuk berdiskusi tentang masalah ini, belum ada anak yang dibimbing untuk diajari ilmu-ilmu kebaikan yang saya dapat.

Di Indonesia ini ada beberapa kelompok Islam yang menginginkan berdirinya negara Islam di negeri ini. Mereka berupaya untuk mendirikan negara Islam dengan berbagai cara, mereka menganggap sistem yang berjalan di dalam negara ini merupakan sistem yang akan memurtadkan seluruh umat Islam di negeri ini. Dan siapapun yang menjalankan sistem ini dianggapnya termasuk golongan kafir yang harus dimusnahkan. Dengan atas nama Jihad, mereka berupaya untuk mendirikan negara Islam di negeri ini, dengan tujuan menghilangkan sistem-sistem pemurtadan tersebut dan menggantikannya dengan sistem-sistem baru yang lebih Islam. Untuk mendirikan negara Islam tersebut, mereka melakukan dua cara;
1. Pemusnahan sistem-sistem yang telah berjalan, yang menurut mereka sistem-sistem ini dapat memurtadkan seluruh umat Islam yang ada di Indonesia, dan siapapun yang menjalankan sistem-sistem ini dianggapnya termasuk golongan kafir.
2. Pembinaan yang mulai dibangun diatas puing-puing pemusnahan yang telah dilakukan.
Bahkan untuk mewujudkan cita-cita mereka, mereka rela mengorbankan diri untuk melakukan bom bunuh diri dan melakukan teror dimana-mana. Mereka tidak pernah berfikir panjang tentang akibat yang ditimbulkan atas tindakan mereka. Kalau kita ingat sistem dakwah Rasululloh, beliau diutus Alloh untuk memperbaiki akhlak manusia yang rusak. Dan yang beliau lakukan adalah masuk ke dalam masyarakat dan memanfaatkan potensi yang ada untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada masyarakat jahilliyah, bukan melakukan pemusnahan dan kemudian mendirikan sistem yang benar-benar baru. Upaya-upaya yang dilakukan kaum ekstrim ini untuk mendirikan negara Islam justru menimbulkan dampak yang lebih buruk terhadap umat Islam di Indonesia. Muncul berbagai gerakan moderat dan gerakan pluralisme dalam beragama yang mulai mengkampanyekan ajaran mereka, dengan mengajak umat Islam di Indonesia untuk meyakini bahwa semua ajaran agama itu adalah benar dan membawa kebaikan. Ini jelas bentuk lain penyelewengan dari ajaran Islam. Mereka berdalih; "kalau tidak ingin dianggap sebagai kaum ekstrim atau teroris, maka terimalah kebaikan dari agama yang lain". Atas dasar nasionalisme, mereka mengkampanyekan idealisme mereka ke dalam masyarakat, yang mana hal ini juga akan "meracuni" akidah umat Islam di Indonesia. Bahkan banyak ungkapan dari masyarakat yang selalu berfikiran negatif kepada orang yang berpenampilan sesuai syariat Islam. Mungkin bagi yang akhwat yang berpakaian jilbab lebar atau mungkin bercadar, atau mungkin bagi yang ikhwan yang berjenggot dan ada bekas tanda sujud di keningnya, beberapa masyarakat Islam lainnya menganggap mereka adalah kelompok Islam yang fanatik. Atau mungkin beberapa umat Islam yang tidak mau mengucapkan selamat terhadap hari raya umat agama lain, mereka juga sering dianggap masyarakat Islam yang lain sebagai Islam yang fanatik. Ini bukti bahwa kampanye-kampanye pluralisme dalam beragama yang mengatasnamakan nasionalisme sudah mulai masuk ke dalam umat Islam di Indonesia.
Alloh mengajarkan untuk menegakkan hukumNya dalam masyarakat, namun Alloh tidak pernah mengajarkan kekerasan dalam mewujudkan itu. Jalan kekerasan ditempuh hanya kalau ada ancaman atau serangan dari orang-orang kafir. Gunakanlah cara-cara yang lembut untuk menegakkan hukum Alloh, agar apa yang ingin kita sampaikan berkesan kepada orang lain dan diterima dengan baik dalam masyarakat. Manfaatkan potensi yang ada untuk menegakkan hukum Alloh dalam sistem yang mungkin menurut sebagian kita sudah bobrok. Bukan malah dengan memusnahkannya, dan mendirikan sistem yang benar-benar baru. Dan Alloh juga tidak suka kepada manusia yang bersikap lunak dan mudah menerima ajaran-ajaran diluar ajaran Alloh. Jangan sampai keyakinan yang kita miliki ternodai oleh ajaran-ajaran lain diluar ajaran Islam. Ajaran Islam adalah ajaran yang paling benar, tidak ada keraguan untuk meyakini dan menjalankannya. Tetapi kadang manusia masih memperdebatkan hukum-hukum Alloh, dan membuat hukum sendiri sesuai keinginannya.

Saturday, August 21, 2010

Ujian Keikhlasan di Awal Bulan Ramadhan

Barangkali kisah ini akan menginspirasi banyak orang tentang belajar ILMU IKHLAS.
Tetapi kisah ini belum selesai, kisah ini masih berjalan, aku masih menunggu kejutan-kejutan yang tak terduga dari rencana sempurna Alloh. Dan sampai sekarang, aku hanya bisa BERHARAP. Berharap kebijaksanaan dari yang Maha Bijaksana, Alloh SWT. Bukan berharap pada manusia.
InsyaAlloh, ujian ini akan mengantarkan aku menjadi manusia yang jauh lebih baik. Amiin.

Tuesday, August 17, 2010

Debat Abu Hanifah dengan Ilmuwan Kafir

Singkat cerita, semua orang dan para ulama besar sudah berkumpul di dalam masjid. si ilmuwan itu naik ke mimbar dan menantang siapa saja yang mau berdebat dengannya. Dan dia semakin terlihat congkak ketika para ulama senior yang ada di hadapannya tidak ada yang berani meladeni tantanyannya.
Tiba-tiba seorang pemuda dengan lantang berdiri dan bilang "Saya Abu Hanifah siap berdebat dengan anda"
"Silahkan anda yang mulai," ujar Abu Hanifah mempersilahkan dengan sopan.

"Baiklah. Tahun berapa Tuhan kamu dilahirkan?" tanya ilmuwan kafir.

"Alloh tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan," jawab Abu Hanifah.

"Hmm, masuk akal jika dikatakan Alloh tidak melahirkan dan tidak pula dilahirkan. Lalu, pada tahun berapa Dia ada?"

"Dia ada sebelum segala sesuatu ada," tegas Abu Hanifah.

"Bisa berikan contoh konkret mengenai hal itu?"

"Anda tahu tentang perhitungan?" Abu Hanifah bertanya balik.

"Iya, saya tau."

"Angka berapa sebelum angka satu?"

"Tidak ada," jawab ilmuwan kafir.

"Tidak ada angka lain yang mendahului angka satu. Lalu, mengapa anda bingung bahwa sebelum Alloh itu tidak ada sesuatu apapun yang mendahului-Nya?"

"Baiklah, sekarang di manakah Alloh berada? Sesuatu yang berwujud pasti membutuhkan tempat, bukan?" lanjut si ilmuwan.

"Anda tahu susu?" tanya Abu Hanifah.

"Iya, saya tahu," jawab si ilmuwan.

"Apakah di dalam susu terdapat keju?"

"Ya, tentu."

"Kalau begitu, coba perlihatkan di mana tempat keju itu sekarang!"

"Jelas tidak ada tempat khusus. Keju itu bercampur dengan susu di seluruh bagiannya," jawab si ilmuwan dengan semangat.

"Nah, keju saja tidak mempunyai tempat khusus di dalam susu. Tidak sepatutnya anda meminta saya untuk menunjukkan tempat Alloh berada."

"Tolong jelaskan Dzat Allloh. Apakah wujud Alloh itu benda padat seperti batu, benda cair seperti susu, ataukah seperti gas?"

"Anda pernah mendampingi orang sakit yang akan meninggal?"

"Pernah."

"Awalnya, orang sakit itu bisa berbicara dan bisa menggerakkan anggota badannya, bukan?"

"Ya, memang demikian halnya."

"Tetapi, kenapa tiba-tiba orang sakit itu diam tidak bergerak? Apa yang menyebabkan hal itu?"

"Jelas itu karena ruh orang tersebut telah berpisah dari tubuhnya."

" Sewaktu ruh itu keluar, apakah anda masih disana?"

"Saya masih di sana"

"Coba jelaskan, apakah ruh orang tersebut benda padat, cair, atau gas?"

"Wah, kalau itu saya tidak tahu."

"Anda sendiri tidak dapat menerangkan bentuk ruh, apakah saya harus menerangkan Dzat Alloh yang menciptakan ruh."

"Lazimnya, sesuatu itu mempunyai arah. Kemanakah Alloh menghadapkan wajahnya sekarang?" tanya si ilmwuan lagi.

"Apabila anda menyalakan lampu, kearah manakah cahaya lampu itu menghadap?"

"Cahayanya menghadap ke semua arah."

"Lampu yang buatan manusia saja seperti itu, apalagi dengan Alloh Sang Pencipta alam semesta. Alloh adalah cahaya langit dan bumi."

"Ada awal dan ada akhir. Seseorang masuk surga itu ada awalnya, tetapi kenapa tidak ada akhirnya? Mengapa surga dan penghuninya itu kekal abadi?" kata si ilmuwan melanjutkan pertanyaannya.

"Untuk hal itu, anda bisa membandingkannya dengan perhitungan angka. Angka itu ada awalnya, tetapi tidak ada akhirnya."

"Terus bagaimana pula para penghuni surga itu makan dan minum tanpa buang hajat?"

"Ini pernah anda alami sewaktu di dalam rahim ibu. Selama sembilan bulan anda makan dan minum tanpa pernah buang hajat. Anda baru buang air besar dan buang air kecil beberapa saat setelah terlahir ke dunia."

"Tolong jelaskan, bagaimana kenikmatan surga itu bisa terus bertambah tanpa ada habisnya!"

"Ada banyak hal yang semacam itu di dunia. Misalnya, ilmu. Ilmu tidak akan habis atau berkurang ketika dimanfaatkan, malah semakin bertambah."

"Jika segala sesuatu sudah ditakdirkan sebelum diciptakan, lalu apa pekerjaan Alloh sekarang?"

"Sejak tadi anda menjawab pertanyaan-pertanyaan saya dari atas mimbar, sedangkan saya hanya menjawab dari atas lantai masjid ini. Kali ini untuk menjawab pertanyaan anda. saya mohon anda turun dari mimbar. Saya akan menjawab pertanyaan anda tadi di mimbar."

Kemudian si ilmuwan turun dari mimbar, sementara itu Abu Hanifah naik ke mimbar.

"Saudara-saudara, dari atas mimbar ini saya akan menjawab pertanyaan tadi. Bisa anda ulang pertanyaannya?" tutur Abu Hanifah setelah berada di atas mimbar masjid.

"Apa pekerjaan Alloh sekarang?" kata si ilmuwan menyebutkan inti pertanyaan.

"Pekerjaan Alloh tentu saja berbeda dari pekerjaan makhluk. Ada pekerjaan-Nya yang bisa dijelaskan, dan ada pula yang tidak bisa dijelaskan. Pekerjaan Alloh sekarang adalah menurunkan orang kafir seperti anda dari atas mimbar, kemudian menaikkan seseorang Mukmin ke atasnya. Seperti itulah gambaran pekerjaan Alloh setiap waktu."

Akhirnya, hadirin yang ada di dalam masjid merasa puas dengan jawaban-jawaban Abu Hanifah. Jelas, lugas, tegas, dan mudah dipahami, bahkan oleh orang awam sekalipun.


(sumber: buku "Like Father Like Son" )

Monday, August 16, 2010

Akibat Dengki

Dahulu, ada sebuah kerajaan yang memiliki penasehat kerajaan yang sangat bijak. Penasehat ini sering memberikan masukan-masukan yang bijaksana kepada raja dalam mengambil keputusan atas segala persoalan negara. Atas kecerdasannya tersebut, penasehat ini sangat dekat dengan rajanya. Raja pun sering memberikan hadiah kepada penasehat ini. Melihat kedekatan penasehat ini dengan rajanya, ada seorang pemuda abdi kerajaan merasa iri dengan situasi tersebut. Melihat kedekatan penasehat kerajaan dengan raja tersebut, pemuda ini menyusun rencana jahat untuk menjauhkan raja dengan penasehat tersebut.
Suatu hari, setelah penasehat raja ini berdiskusi dengan sang raja, begitu penasehat ini meninggalkan kerajaan, pemuda ini menghadap raja dan dia berkata: "Wahai raja, sesungguhnya penasehatmu itu adalah orang yang tidak baik, dia adalah orang yang selalu menghina raja."
Raja berkata: "Wahai pemuda, apa yang membuatmu berkata seperti itu? Sampai saat ini aku mendapati dia adalah seorang penasehat yang bijak, dan cerdas pemikirannya. Kalau kamu memang orang yang benar perkataannya, buktikan apa yang kamu ucapkan tersebut."
Kemudian pemuda ini berkata: "Baiklah raja, saya akan buktikan kepada raja kalau dia adalah orang yang menghina raja. Besok siang cobalah raja meminta penasehat raja tersebut untuk mendekat dengan raja. Niscaya dia akan meletakkan salah satu tangannya untuk menutupi mulut dan hidungnya, karena dia menganggap bau badan raja itu tidak enak."
Raja berkata: "Baiklah, besok saya akan mencoba membuktikan perkataan anda"
Keesokan harinya, pagi hari, penasehat raja ini mendapatkan undangan jamuan makan dari pemuda yang memiliki sifat dengki tersebut. Dalam undangan tersebut menyebutkan kalau dia benar-benar mengharapkan kehadiran sang penasehat raja. Akhirnya, penasehat ini memenuhi undangan sang pemuda untuk makan di rumahnya. Ternyata sampai di rumah sang pemuda, semua hidangan yang disajikan dalam acara makan tersebut adalah hidangan yang dibuat dari bahan-bahan makanan yang mempunyai sifat bau tidak sedap. Dan mau tidak mau penasehat ini harus menyantabnya. Setelah dari undangan makanan tersebut, sang penasehat mendapat panggilan dari raja untuk segera menghadap. Maka penasehat ini segera menghadap kepada raja. Sesampainya di istana kerajaan, sang penasehat diminta untuk mendekat kepada raja. Karena merasa bau mulutnya tidak enak (karena hidangan tadi) dan takut mengganggu kenyamanan raja, maka penasehat ini menutup mulutnya dengan sebelah tangan ketika mendekat ke raja. Melihat tingkah laku penasehat ini, sang raja berfikir "berarti benar apa yang dikatakan pemuda kemarin, penasehat ini menghina saya dengan menutup mulut dan hidungnya ketika mendekat denganku. Dikiranya bau badanku tidak enak"
Tiba-tiba raja menuliskan sebuah surat, dan memasukkan surat tersebut ke dalam amplop, dan memberikan surat tersebut kepada sang penasehat ini, dan berkata: "Wahai penasehatku, saya ingin memberikan hadiah kepadamu karena engkau sering membantu dalam memikirkan permasalahan kerajaan. Ini saya beri kamu surat, bawalah surat ini dan berikan kepada penjaga gudang yang ada disana, dan ambillah hadiahmu disana. Ingat, jangan kamu buka surat ini, biarkan penjaga gudang yang membukanya."
Dengan wajah gembira, sang penasehat ini berjalan menuju gudang untuk mengambil hadiah yang dijanjikan raja. Sewaktu dijalan, dia bertemu dengan pemuda yang mengundangnya makan tadi pagi. Dan pemuda tersebut bertanya kepada penasehat tersebut: "Wahai penasehat raja, mengapa kamu terlihat sangat gembira sekali? apa yang kamu dapatkan dari raja?"
Penasehat itu menjawab: "Wahai saudaraku, aku akan diberikan hadiah oleh raja, dan aku akan mengambilnya digudang dengan surat ini."
Mendengar jawaban penasehat ini, sang pemuda makin geram, kedengkiannya semakin memuncak, dan dia merebut surat tersebut dari tangan penasehat, dan berkata: "Wahai penasehat raja, berikan surat itu kepadaku!"
Penasehat menjawab: "Tidak, hadiah itu milikku, raja memberikannya untukku, bukan untukmu!"
Pemuda: "Bukankah kamu sudah sering mendapatkan hadiah dari raja? Apakah kamu tidak mau berbagi hadiah raja untukku?"
Penasehat: "Kalau begitu baiklah, ambilah hadiah tersebut. Mungkin suatu saat raja memberikan hadiah yang lain untukku."
Dengan gembira akhirnya pemuda tadi mengantarkan surat tersebut kepada penjaga gudang milik raja.
sesampainya di gudang, pemuda ini memberikan surat tersebut kepada penjaga gudang. Setelah membaca surat tersebut, dengan serta merta penjaga gudang mencabut pedang dan menebas leher pemuda yang membawa surat raja tadi. Ternyata isi surat itu merupakan perintah raja kepada penjaga gudang untuk memenggal kepala orang yang membawa surat ini, dan kemudian memperlihatkan kepalanya ke hadapan raja, untuk memastikan kalau dia sudah terbunuh.
Setelah kepalanya diperlihatkan, raja kaget. Mengapa malah pemuda ini yang dibunuh, bukankah yang saya maksud adalah sang penasehat. Akhirnya raja memerintahkan penasehat untuk menghadap.
Raja: "Wahai penasehat, seharusnya kamu yang mati. Tapi mengapa malah pemuda ini yang meninggal?"
Penasehat: "Wahai raja, apa yang membuatmu ingin membunuhku?"
Raja: "Kamu adalah orang yang menghina saya. Mengapa kamu menutup mulut dan hidungmu dengan sebelah tanganmu ketika mendekat kepadaku? Kamu pikir bau badan saya tidak enak?"
Penasehat: "Tidak raja, saya menutup mulut saya karena saya baru saja dari jamuan yang disediakan oleh pemuda ini, dan bau mulut saya kurang enak, jadi saya menutup mulut saya karena saya khawatir kalau nanti mengganggu kenyamanan raja"
Raja: "Jika memang begitu ceritanya, maka sesungguhnya pemuda ini adalah orang yang ingin mencelakakan kamu. Lalu bagaimana ceritanya surat tersebut sampai jatuh ketangan pemuda ini?"
Penasehat: "Waktu ditengah perjalanan ke gudang, saya bertemu dengan dia, dan dia merebut surat ini dari tanganku, dan berniat untuk memiliki hadiah yang raja janjikan wakti itu."
Raja: "Wahai penasehatku, sesungguhnya aku telah berbuat dholim. Dan kamu telah diselamatkan dari peristiwa ini. Dan pemuda ini sudah selayaknya untuk dipenggal."

Saat ini Kita Adalah Raja

Dahulu ada satu negeri muslim yang sangat aman, rakyatnya makmur dan sentosa. Hal ini karena negeri itu diperintah oleh seorang Raja yang adil, bijak dan tidak korup. Raja ini selalu memperhatikan dan mementingkan kesejahteraan rakyatnya. Dia senantiasa bertanya kepada Para Mentrinya mengenai keadaan rakyatnya dan selalu diterima laporan bahwa rakyatnya makmur, sehat dan aman.Suatu malam Sang Raja ingin keliling negeri melihat langsung kondisirakyatnya. Dengan ditemani beberapa orang Mentri dan Pembantunya, Sang Raja secara diam-diam pergi keliling negeri.

Di suatu rumah Sang Raja mendengar rintihan seorang pemuda yang kelaparan. Si Ibu dengan suara lemah mengatakan kepada anaknya bahwa dia sudah tidak memiliki lagi persediaan makanan.Sang Raja mendengar itu langsung bertanya kepada Mentrinya bagaimana hal ini bisa terjadi? Setelah tanya jawab dengan Para Mentri dan Pembantunya, mereka sepakat untuk secara diam-diam membawa sang anak ke istana malam itu juga dan mengangkatnya menjadi Raja selama sehari besok saja. Mereka menunggu hingga si anak tertidur, setelah itu secara diam-diam beberapa Pembantu Istana membawa si anak yang masih tertidur, tanpa diketahui oleh si Ibu maupun anak.Di istana si anak di tidurkan dalam kamar tidur yang besar dan mewah. Pagi harinya ketika terbangun dari tidurnya si anak heran, dimanakah dia berada? Segera beberapa pembantu istana menjelaskan bahwa dia saat ini di istana kerajaan dan diangkat menjadi Raja.

Para Pembantu istana sibuk melayaninya.Sementara itu di tempat terpisah si ibu kebingungan dan cemas karena dia mendapati anaknya hilang dari rumahnya. Di carinya kemana-mana tapi sang anak pujaan hati tetap tak ditemukannya. Siang harinya sambil menangis dan bercucuran air mata si ibu pergi ke istana Raja untuk meminta bantuan mencari anaknya ke pelosok negeri. Di gerbang istana si ibu tertahan oleh Para Penjaga istana dan tidak diijinkan untuk bertemu dengan Raja.

Namun demikian, seorang Penjaga itu masuk ke dalam dan memberi tahu kepada Sang Raja (Pemuda yang baru diangkat jadi raja) bahwa di luar istana ada seorang ibu tua lusuh dan kelaparan yang sedang mencari anaknya yang hilang. Sang Raja kemudian memerintahkan untuk mensedekahkan satu karung beras kepada ibu tua miskin tersebut. Malam harinya Sang Raja tidur kembali di kamarnya yang megah dan mewah.Tengah malam sesuai dengan kesepakatan sebelumnya, Sang Raja yang asli dengan Para Pembantunya secara diam-diam kembali memindahkan pemuda yang sedang tidur lelap itu kembali ke rumah ibunya.

Esok pagi si ibu sangat gembira karena telah menemukan kembali anaknya yang hilang kemarin. Sebaliknya si Pemuda heran kenapa dia ada disini kembali. Si ibu bercerita bahwa kemarin dia mencarinya kesana-kemari hingga pergi ke istana untuk minta bantuan, dan pulangnya dia diberi oleh Raja sekarung beras. Si Anak segera menyadari bahwa dia kemarin yang memberi sekarung beras itu. Kemudian bergegas dia pergi ke istana dan menghadap Raja, minta diangkat kembali menjadi raja. Sang Raja segera menolak dengan mengatakan bahwa waktu/kesempatannya menjadi raja sudah habis.

Si Pemuda tetap memohon, bahkan kalau perlu diangkat menjadi raja setengah hari saja. Jika dia menjadi raja, dia ingin mengirim beras ke ibunya lebih banyak lagi, tidak hanya sekarung seperti kemarin. Sang Raja tetap menolak permohonan pemudam itu. Sambil menghiba-hiba Pemuda itu minta hanya sejam saja bahkan beberapa menit saja, tetapi Sang Raja tetap menolak dengan alasan waktumu menjadi raja sudah habis.

Dengan perasaan sangat menyesal dan menangis si Pemuda pulang kembali ke rumah gubuknya dan melihat hanya ada sekarung beras di rumahnya, yang sebentar lagi juga habis dimakan mereka berdua. Dia sangat menyesal mengapa waktu dia menjadi raja dia tidak mengirim beras banyak-banyak ke ibunya itu. Kini kesempatan itu telah hilang dan tak akan kembali.

Itulah kisah yang menganalogikan bagaimana nanti orang-orang kafir dan orang-orang berdosa lainnya menyesal di yaumil akhir. Mereka menghiba-hiba kepada Allah swt "...dapatkah kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami dapat beramal yang lain dari yang pernah kami amalkan?" (Al A'raaf:53).Tetapi Allah tetap menolak dengan alasan waktumu telah habis. Para pendosa itu sangat menyesali hidupnya di dunia dulu.

Kenapa dia sangat kikir dulu, seandainya dia dermawan maka tidak hanya sekarung beras yang dia kirim tetapi mungkin berton-ton beras yang dia kirim.

Karena kiriman beras itu bukan untuk orang lain tetapi untuk dirinya sendiri. Allah swt mengatakan:"Ingatlah, kamu ini orang-orang yang diajak untuk menafkahkan (hartamu) pada jalan Allah. Maka diantara kamu ada orang yang kikir, dan siapa yang kikir sesungguhnya dia hanyalah kikir terhadap dirinya sendiri"(Muhammad:38).

Beras itulah pahala, oleh karena itu gunakanlah waktu kita saat hidup di dunia ini untuk mengirim pahala sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup kita di yaumil akhir kelak.

Mumpung kita masih hidup di dunia yang diibaratkan kisah diatas kita saat ini masih menjadi Raja yang tinggal di istana. Anda saat ini adalah seorang Raja!! Gunakan kesempatan ini untuk mengirim pahala sebanyak-banyaknya.

Jangan sia-siakan waktu anda untuk mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya.Allah swt telah memperingatkan kita untuk menggunakan waktu inisebaik-baiknya dalam Surat Al Ashr: "Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".Rasulullah saw pernah ditanya siapakah orang yang paling pintar itu? Beliau menjawab bahwa orang yang paling pintar adalah orang yang banyak mengingat kematian dan dia mempersiapkan kematiannya itu sebaik-baiknya.

Orang kafir adalah "orang-orang yang menjadikan agama mereka sebagai main-main dan senda gurau, dan kehidupan dunia telah menipu mereka" (Al-A'raaf : 51)

Thursday, February 11, 2010

VALENTINE...???

Kata "Valentine's Day" (yang biasa dirayakan setiap tgl 14 Februari) sebenarnya diambil dari seorang tokoh agama katolik (St. Valentine) yang sudah dianggap "salaf" (kalau dalam Islam) pada zaman Romawi.

Cerita ini berawal dari raja Claudius II (268 - 270 M), mempunyai peraturan yang melarang prajurit-prajurit-nya untuk menikah. Menurut raja Claudius II, bahwa dengan tidak menikah maka para prajurit akan agresif dan potensial dalam berperang.

Sedangkan Valentine adalah tokoh yang paling gigih menentang peraturan itu. Singkat cerita, Valentine dihukum dan meninggal karena membela hak-hak manusia (pemuda-pemudi terutama) untuk saling mencintai.
Dan untuk mengenang keberaniannya dalam membela cinta tersebut, maka para pengikutnya (nasrani) memperingati kematian St. Valentine sebagai 'upacara keagamaan'.

Namun manusia pada zaman sekarang tidak lagi mengetahui dengan jelas asal usul hari Valentine. Di mana pada zaman sekarang ini orang mengenal Valentine sebagai pesta jamuan kasih sayang, tukar kado (bertukar-tukar memberi hadiah), memberikan coklat untuk pasangannya sebagai ungkapan kasih sayang (apa hubungannya coba coklat sama kasih sayang??) dan sebagainya tanpa ingin mengetahui latar belakang sejarahnya. Bahkan lebih parah lagi hari Valentine dikenal sebagai hari kasih sayang yang sebenarnya (menurut saya) lebih dekat dengan hari kemaksiatan..!!

Sebagai seorang muslim tanyakanlah pada diri kita sendiri, apakah kita akan mencontohi begitu saja sesuatu yang jelas bukan bersumber dari Islam? Maka berpikir dah sadarlah sodaraku...


“ Dan janganlah kamu megikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabnya”. (Surah Al-Isra : 36)

Hadis Rasulullah s.a.w:“ Barang siapa yang meniru atau mengikuti suatu kaum (agama) maka dia termasuk kaum (agama) itu”.

“Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta (terhadap Allah).” (Surah Al-An’am : 116)

real flow trailer

 

iyez.arch. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com