Sunday, February 20, 2011

Masukkanlah Hamba ke NerakaMu

Mungkin kebanyakan pembaca akan mengerutkan dahi ketika membaca judul diatas. Ya, hamba sungguh merasa tak pantas untuk masuk ke dalam surgaMu. Hamba malu kepadaMu karena setiap hari memohon surgaMu. Padahal hamba terlalu sering tergelincir oleh perangkap syetan, hamba sering malakukan kesalahan yang sama dan tarus mengulanginya lagi. Ucapan istighfar sesalu terucap ketika malakukan dosa, tetapi di waktu yang lain kembali hamba melakukan dosa itu. Kadang penyakit riya' pun hadir dengan sangat lebutnya ketika raga melakukan amal kebaikan, kadang hati ini tak terjaga dengan baik. Kadang hamba merasa lebih baik dari semua manusia yang ada di bumi, merasa lebih banyak pengetahuannya dan lebih tinggi ilmunya, merasa lebih baik akhlaknya. Ya Alloh, dan perasaan sombong, takabur dan semua sifat buruk itu pun kadang hadir begitu lembut, hati tak dapat merasakan kehadirannya, karena begitu lembutnya syetan menanamkan sifat buruk itu ke hati manusia. Ya Alloh, hamba sungguh malu memohon surga kepadaMu. Hamba terlalu sering tergelincir oleh perangkap-perangkap syetan itu. Hamba selalu melakukan dosa yang sama meskipun istighfar telah menutup dosa hamba sebelumnya. Hamba mohon, kuatkan hamba untuk selalu istiqomah di jalan lurusMu. Jagalah hati hamba untuk terus mengingatMu. Hati ini memang ada di dalam raga ini, tapi sungguh, hamba tidak mampu mengendalikannya, karena sesungguhnya hanya Engkaulah pemilik hati ini, Engkaulah yang mampu membolak-balikkan hati dengan mudah. Engkaulah sebaik-baik penjaga hati ini. Jauhkanlah hamba dari perangkap-perangkap syetan, jauhkan hamba dari penyakit-penyakit hati. Jadikankan hati ini lebih peka terhadap sifat-sifat buruk yang kadang hadir tanpa disadari. Dan jadikanlah hamba pantas untuk mengharap surgaMu. Jika raga ini tetap berkeras hati, dan tidak mampu istiqomah, maka hamba lebih pantas untuk memohon kepadaMu "Masukkanlah Hamba ke NerakaMu". Engkaulah yang Maha Bijaksana lagi Maha Penyayang.

Tuesday, February 15, 2011

Peristiwa Besar Menjelang Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Maulid Nabi Muhammad SAW, peringatan hari kelahiran Nabi SAW, mengingatkan kita dengan peristiwa besar ditahun yang sama.

Yak, tahun kelahiran nabi SAW disebut juga dengan Tahun Gajah.

Adalah Abrahah dengan pasukan bergajahnya yang mencoba untuk melakukan invasi ke Mekah untuk menghancurkan Ka'bah.

Abrahah adalah seorang gubernur di Yaman, pada masa ketika berada di bawah kekuasaan Abyssinia (Ethiopia).

Berawal dari keinginannya untuk membangun katedral megah untuk menyaingi Mekah sebagai tempat ibadah haji terbesar diseluruh jazirah Arab.

Ia membangunnya dengan pualam yang diambil dari bekas istana Ratu Saba dan menghiasinya dengan emas dan perak.

Rencana itu mengundang kemarahan dari suku-suku di jazirah Arab, karena tujuannya yang tidak baik.

Sampai akhirnya, ada seseorang yang berusaha untuk meruntuhkan katedral tersebut, dan ia melakukannya hanya dengan satu malam.

Mendengar berita itu, Abrahah marah besar, dan bersumpah akan membalas dendam perbuatan itu dengan cara menghancurkan Ka'bah.

Abrahah menyiapkan pasukan besar-besaran untuk menyerang Ka'bah. Pasukan yang dilengkapi dengan tentara bergajah.

Perjalanan mereka untuk menuju Mekah mendapatkan perlawanan dari beberapa suku yang dilewatinya.

Tetapi karena begitu besarnya & banyaknya pasukan Abrahah tersebut, perlawanan suku-suku tersebut tidak menjadi penghalang yang serius bagi mereka.

Sampai akhirnya, pasukan Abrahah yang di dominasi dengan pasukan-pasukan bergajah tersebut tiba di perbatasan kota Mekah.

Penduduk Mekah yang kebanyakan orang-orang Quraisy ketakutan melihat pasukan Abrahah yang begitu besar.

Banyak suku Quraisy yg menyelamatkan diri dengan pergi keatas bukit.

Adalah 'Abd al-Muththalib _kakek nabi SAW_ dan beberapa anggota keluarga serta pemuka masyarakat yang lain pergi ke Ka'bah.

Mereka berdiri di sisi Ka'bah memohon kepada Alloh untuk perlindungan Ka'bah dari serangan Abrahah dan bala tentaranya.

Suatu keajaiban muncul, tiba-tiba gajah-gajah yang ada di barisan paling depan enggan untuk melangkahkan kakinya memasuki kota Mekah.

Bahkan ketika gajah-gajah itu dikomando untuk maju, mereka malah berlutut dan duduk.

Abrahah mulai kualahan untuk memberikan komando kepada gajah-gajahnya.

Segala cara digunakan untuk menggerakkan kaki sang gajah untuk mau bergerak maju memasuki kota Mekah

Sampai ketika gajah-gajah itu dikomando untuk berbalik arah, baru mereka mau berdiri dan berjalan menjauhi kota Mekah.

Tetapi ketika gajah-gajah tersebut kembali diperintahkan untuk maju memasuki kota Mekah, kembali gajah-gajah tersebut berhenti, berlutut lalu kembali duduk.

Sebenarnya ini merupakan pertanda yang sangat jelas dari kebesaran Alloh, bahwa mereka tidak akan mampu menghancurkan Ka'bah.

Namun Abrahah sudah dibutakan oleh ambisi pribadinya.

Dan mereka sudah terlambat untuk membatalkan rencana mereka.

Langit di ufuk barat menghitam pekat dan suara gemuruh terdengar.

Muncul gelombang kegelapan yang menyapu dari arah laut dan menutupi langit diatas mereka.

Sejauh jangkauan pandangan mereka, langit dipenuhi beribu-ribu burung, tak terhingga jumlahnya.

Diriwayatkan, burung-burung itu terbang secepat burung layang-layang.

Dan masing-masing membawa tiga batu kerikil yang membara.

Satu diparuhnya, dan yang lain dijepit dengan cakar dikedua belah kakinya.

Burung-burung itu menukik ke arah barisan sambil menjatuhkan batu-batu tersebut.

Yang kemudian batu-batu tersebut meluncur keras dan cepat menembus setiap pakaian dan daging yang dilewatinya, dan sangat mematikan.

Pasukan Abrahah langsung jatuh terkapar dan tubuhnya langsung membusuk.

"sehingga mereka dijadikanNya seperti daun-daun yang dimakan ulat" (Al-Fiil: 5)

Itulah peristiwa menakjubkan yang memperlihatkan kebesaran Alloh menjelang kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Tuesday, February 1, 2011

Pemimpin Abyssinia (Ethiopia) pun Mengakui Muhammad SAW Sebagai Rasul Utusan Alloh

Tekanan-tekanan dan penyiksaan yang dilakukan oleh petinggi-petinggi kaum kafir Quraish terhadap kaum mukmin menyebabkan beberapa kaum mukmin dan para sahabat untuk pergi dan berpindah keluar dari Mekah dan mencari tempat baru yang lebih aman, dan bisa menjalankan syariat Islam dengan tenang. Dan Rasululloh berkata: "Jika kalian pergi ke negeri Abyssinia, disana engkau akan mendapatkan seorang raja yang adil dan bijaksana. Suatu negeri yang kalian bebas dan leluasa dalam beragama. Sampai suatu saat Alloh memberikan jalan yang dapat menghindarkan penderitaan yang kalian tanggung saat ini." Maka beberapa sahabat pun berangkat ke Abyssinia. Peristiwa migrasi pertama dalam Islam. Sesampainya di negeri Abyssinia, para sahabat dan kaum mukmin yang lain mendapatkan perlindungan dari pemimpin negeri tersebut, Negus. Negus adalah pemimpin dari kalangan Kristen yang taat. Bahkan ketika beberapa utusan dari suku kafir Quraish datang padanya, dan memberinya hadiah untuknya dengan tujuan supaya Negus bersedia memulangkan para pengungsi kaum mukmin dikembalikan ke Makah, Negus menolaknya. Utusan Quraish tersebut mengatakan bahwa mereka (kaum mukmin) telah menciptakan agama baru yang berbeda dari agama kaum Quraish dan berdeda dengan agama di negeri Abyssinia.
Bahkan orang-orang Abyssinia adalah penganut Kristen yang saleh. Namun ketika mereka melihat para pengungsi suku Quraish tersebut (kauma mukmin), pemimpin-pemimpin Abyssinia dan para pendeta melihat kesan nilai kesucian yang mendalam pada kaum mukmin. Negus bertanya kepada mereka, "Agama apa gerangan yang menyebabkan kalian terpisah dari kaum kalian, sedangkan kalian tidak memeluk agamaku, juga tidak memeluk agama suku-suku disekitar kami?". Salah satu perwakilan kaum mukmin, Ja'far menjawab, "Wahai Raja! Dulu kami adalah orang jahiliyah, menyembah berhala-berhala, memakan daging yang tidak suci, melakukan maksiat, dan pihak yang kuat menerkam yang lemah. Begitulah kami, sampai Alloh mengutus kepada kami seorang rasul dari kalangan kami, seorang yang garis keturunannya kami ketahui, juga kejujuran, integritas, dan penghargaannya terhadap kebenaran. Ia mengajak kami kepada Alloh, bersaksi akan keesaanNya, menyembahNya, dan meninggalkan batu-batu dan berhala-berhala yang kami dan orang tua kami sembah. Ia memerintahkan kami untuk berkata benar, memenuhi janji, menghormati ikatan kekerabatab dan hak-hak tetangga kami. Ia melarang kami melakukan kejahatan dan pertumpahan darah. Karenanya, kami hanya menyembah Alloh semata, tidak menyekutukanNya, menjauhi apa yang diharamkanNya, dan melakukan apa yang dibolehkanNya. Karena alasan ini, kaum kami menentang dan menyiksa kami agar murtad dari agama kami dan tidak lagi menyembah Alloh serta kembali menyembah berhala. Karena itu pulalah, kami datang kenegeri tuan, memilih anda dari yang lain. Dan kami puas dengan perlindungan anda. Harapan kami wahai Raja, di sini, bersamamu, kami tidak akan diperlakukan sewenang-wenang."
Mendengar penjelasan dari Ja'far, Negus pun mulai tertarik dengan agama yang diceritakan oleh perwakilan kaum mukmin itu. Dan meminta Ja'far untuk membacakan salah satu wahyu Ilahi yang dibawa nabi mereka. Dan Ja'far pun membacakan sebagia dari Surah Maryam, ayat 16-21. Seketika setelah wahyu tersebut dibacakan, Negus dan para pendeta menangis. Negus berkata, " Ini benar-benar bersal dari sumber yang sama seperti yang dibawa oleh Yesus". Semakin hari Negus semakin penasarang dengan agama baru tersebut. Dan suatu hari Negus kembali memanggil Ja'far dan beberapa sahabat ke Istana. Negus bertanya, "Apa yang kalian katakan mengenai Yesus putra Maryam?" Ja'far menjawab, "Kami mengatakan tentangnya seperti yang diajarkan Nabi kepada kami, bahwa ia hamba Tuhan, UtusanNya, RohNya, dan KalimatNya yang ditiupkan kedalam rahim Maryam."
Mendengar penjelasan tersebut, Negus semakin kagum dengan agama Islam, dan tanpa ragu dia mengikrarkan diri, "ia bersaksi tidak ada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah hambaNYa, UtusanNya, dan Yesus putra Maryam adalah hambaNya, UtusanNya, RohNya, dan KalimatNya yang ditiupkan kedalam rahim Maryam." Negus pun mengajak rakyatnya untuk mengakui kerasulan Muhammad dan masuk Islam.

real flow trailer

 

iyez.arch. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com