Monday, August 16, 2010

Akibat Dengki

Dahulu, ada sebuah kerajaan yang memiliki penasehat kerajaan yang sangat bijak. Penasehat ini sering memberikan masukan-masukan yang bijaksana kepada raja dalam mengambil keputusan atas segala persoalan negara. Atas kecerdasannya tersebut, penasehat ini sangat dekat dengan rajanya. Raja pun sering memberikan hadiah kepada penasehat ini. Melihat kedekatan penasehat ini dengan rajanya, ada seorang pemuda abdi kerajaan merasa iri dengan situasi tersebut. Melihat kedekatan penasehat kerajaan dengan raja tersebut, pemuda ini menyusun rencana jahat untuk menjauhkan raja dengan penasehat tersebut.
Suatu hari, setelah penasehat raja ini berdiskusi dengan sang raja, begitu penasehat ini meninggalkan kerajaan, pemuda ini menghadap raja dan dia berkata: "Wahai raja, sesungguhnya penasehatmu itu adalah orang yang tidak baik, dia adalah orang yang selalu menghina raja."
Raja berkata: "Wahai pemuda, apa yang membuatmu berkata seperti itu? Sampai saat ini aku mendapati dia adalah seorang penasehat yang bijak, dan cerdas pemikirannya. Kalau kamu memang orang yang benar perkataannya, buktikan apa yang kamu ucapkan tersebut."
Kemudian pemuda ini berkata: "Baiklah raja, saya akan buktikan kepada raja kalau dia adalah orang yang menghina raja. Besok siang cobalah raja meminta penasehat raja tersebut untuk mendekat dengan raja. Niscaya dia akan meletakkan salah satu tangannya untuk menutupi mulut dan hidungnya, karena dia menganggap bau badan raja itu tidak enak."
Raja berkata: "Baiklah, besok saya akan mencoba membuktikan perkataan anda"
Keesokan harinya, pagi hari, penasehat raja ini mendapatkan undangan jamuan makan dari pemuda yang memiliki sifat dengki tersebut. Dalam undangan tersebut menyebutkan kalau dia benar-benar mengharapkan kehadiran sang penasehat raja. Akhirnya, penasehat ini memenuhi undangan sang pemuda untuk makan di rumahnya. Ternyata sampai di rumah sang pemuda, semua hidangan yang disajikan dalam acara makan tersebut adalah hidangan yang dibuat dari bahan-bahan makanan yang mempunyai sifat bau tidak sedap. Dan mau tidak mau penasehat ini harus menyantabnya. Setelah dari undangan makanan tersebut, sang penasehat mendapat panggilan dari raja untuk segera menghadap. Maka penasehat ini segera menghadap kepada raja. Sesampainya di istana kerajaan, sang penasehat diminta untuk mendekat kepada raja. Karena merasa bau mulutnya tidak enak (karena hidangan tadi) dan takut mengganggu kenyamanan raja, maka penasehat ini menutup mulutnya dengan sebelah tangan ketika mendekat ke raja. Melihat tingkah laku penasehat ini, sang raja berfikir "berarti benar apa yang dikatakan pemuda kemarin, penasehat ini menghina saya dengan menutup mulut dan hidungnya ketika mendekat denganku. Dikiranya bau badanku tidak enak"
Tiba-tiba raja menuliskan sebuah surat, dan memasukkan surat tersebut ke dalam amplop, dan memberikan surat tersebut kepada sang penasehat ini, dan berkata: "Wahai penasehatku, saya ingin memberikan hadiah kepadamu karena engkau sering membantu dalam memikirkan permasalahan kerajaan. Ini saya beri kamu surat, bawalah surat ini dan berikan kepada penjaga gudang yang ada disana, dan ambillah hadiahmu disana. Ingat, jangan kamu buka surat ini, biarkan penjaga gudang yang membukanya."
Dengan wajah gembira, sang penasehat ini berjalan menuju gudang untuk mengambil hadiah yang dijanjikan raja. Sewaktu dijalan, dia bertemu dengan pemuda yang mengundangnya makan tadi pagi. Dan pemuda tersebut bertanya kepada penasehat tersebut: "Wahai penasehat raja, mengapa kamu terlihat sangat gembira sekali? apa yang kamu dapatkan dari raja?"
Penasehat itu menjawab: "Wahai saudaraku, aku akan diberikan hadiah oleh raja, dan aku akan mengambilnya digudang dengan surat ini."
Mendengar jawaban penasehat ini, sang pemuda makin geram, kedengkiannya semakin memuncak, dan dia merebut surat tersebut dari tangan penasehat, dan berkata: "Wahai penasehat raja, berikan surat itu kepadaku!"
Penasehat menjawab: "Tidak, hadiah itu milikku, raja memberikannya untukku, bukan untukmu!"
Pemuda: "Bukankah kamu sudah sering mendapatkan hadiah dari raja? Apakah kamu tidak mau berbagi hadiah raja untukku?"
Penasehat: "Kalau begitu baiklah, ambilah hadiah tersebut. Mungkin suatu saat raja memberikan hadiah yang lain untukku."
Dengan gembira akhirnya pemuda tadi mengantarkan surat tersebut kepada penjaga gudang milik raja.
sesampainya di gudang, pemuda ini memberikan surat tersebut kepada penjaga gudang. Setelah membaca surat tersebut, dengan serta merta penjaga gudang mencabut pedang dan menebas leher pemuda yang membawa surat raja tadi. Ternyata isi surat itu merupakan perintah raja kepada penjaga gudang untuk memenggal kepala orang yang membawa surat ini, dan kemudian memperlihatkan kepalanya ke hadapan raja, untuk memastikan kalau dia sudah terbunuh.
Setelah kepalanya diperlihatkan, raja kaget. Mengapa malah pemuda ini yang dibunuh, bukankah yang saya maksud adalah sang penasehat. Akhirnya raja memerintahkan penasehat untuk menghadap.
Raja: "Wahai penasehat, seharusnya kamu yang mati. Tapi mengapa malah pemuda ini yang meninggal?"
Penasehat: "Wahai raja, apa yang membuatmu ingin membunuhku?"
Raja: "Kamu adalah orang yang menghina saya. Mengapa kamu menutup mulut dan hidungmu dengan sebelah tanganmu ketika mendekat kepadaku? Kamu pikir bau badan saya tidak enak?"
Penasehat: "Tidak raja, saya menutup mulut saya karena saya baru saja dari jamuan yang disediakan oleh pemuda ini, dan bau mulut saya kurang enak, jadi saya menutup mulut saya karena saya khawatir kalau nanti mengganggu kenyamanan raja"
Raja: "Jika memang begitu ceritanya, maka sesungguhnya pemuda ini adalah orang yang ingin mencelakakan kamu. Lalu bagaimana ceritanya surat tersebut sampai jatuh ketangan pemuda ini?"
Penasehat: "Waktu ditengah perjalanan ke gudang, saya bertemu dengan dia, dan dia merebut surat ini dari tanganku, dan berniat untuk memiliki hadiah yang raja janjikan wakti itu."
Raja: "Wahai penasehatku, sesungguhnya aku telah berbuat dholim. Dan kamu telah diselamatkan dari peristiwa ini. Dan pemuda ini sudah selayaknya untuk dipenggal."

0 comments:

real flow trailer

 

iyez.arch. Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com